Dari tahun ke tahun, jumlah
penduduk di Indonesia semakin meningkat. Namun tidak dengan lapangan pekerjaan.
Peningkatan yang tidak seimbang antara jumlah penduduk dengan lapangan
pekerjaan ini mengakibatkan semakin banyaknya jumlah pengangguran di Indonesia.
Sebagai generasi muda, kita harus
pandai-pandai mengambil langkah untuk menuju masa depan kita. Kita tidak boleh
hanya sekedar bergantung pada lowongan pekerjaan yang tersedia pada iklan baris
di koran-koran. Lalu apa yang harus kita lakukan?
Ketua Pusat Kegiatan Belajar
Mengajar (PKBM) Generasi Amanah, Indra Prawira mengatakan,”Masih banyak
pengangguran di negeri ini, dan kita sebagai generasi muda, jangan hanya bisa
mengeluh pada pemerintah. Justru dengan berwirausaha, berati kita secara aktif
terlibat dalam menyelesaikan masalah pengangguran dengan ikut menyediakan
lapangan pekerjaan.”(Ade, 2011:2)
Bukankah ada benarnya pernyataan
tersebut? Kemudian apa yang akan anda lakukan selanjutnya? Anda tertarik untuk
berperan serta dalam menghapus pengangguran di negeri ini? Jika iya, ada
baiknya kita telaah terlebih dahulu maksud dari kewirausahaan sendiri. Muhammad
(2008:2) mengatakan bahwa kewirausahaan adalah tanggapan terhadap peluang usaha
yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa
organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.
Lalu apa sebenarnya tujuan orang
berwirausaha? Apa yang wirausahawan cari selama ini? ‘Uang’ atau ‘Peluang’? Ya,
tujuan akhir dari seorang wirausahawan adalah uang. Tetapi, akan lebih baik
jika kita memulainya dari sebuah peluang. Mengapa? Coba kita perhatikan lagi.
Uang memang dapat membuat kita kaya dengan cepat, tetapi belum tentu bertahan
lama.(Chandra, 2011:11)
Sekarang yang menjadi pertanyaan
adalah, bagaimana kita harus memulai suatu usaha? Baiklah,
pertama kita harus mengubah pola pikir (mindset)
diri kita! Kita harus mengubah pola pikir umum yang awalnya kita harus bekerja, mendapatkan uang, kemudian menemukan masa
depan yang cerah menjadi bekerja, membangun aset, mendapatkan uang, kemudian
menemukan masa depan yang cerah. Dengan membangun aset, kita tidak perlu
menukarkan waktu kita hanya untuk menghasilkan uang, asetlah yang akan
menghasilkan uang untuk kita.(Chandra, 2011:15)
Selain itu, menurut Robert T. Kiyosaki (Muhammad, 2008:178),
dalam menjani usaha, kita juga harus memiliki cara berpikir dan kebiasaan
tertentu, seperti memiliki keberanian mengambil risiko yang telah
diperhitungkan dengan matang, membuat risiko, kekalahan, dan kegagalan sebagai
inspirasi, memiliki pemikiran jangka panjang, lebih banyak melakukan analisis,
dan bersikap optimistis.
Memiliki pemikiran jangka panjang
terkadang disalahartikan oleh sebagian orang hingga membuat diri mereka
terjerumus pada pemikiran yang terlalu rumit. Terkadang kepintaran yang kita
miliki membuat kita berpikir terlalu kompleks. Padahal, kesederhanaan dalam
berpikir juga kita butuhkan agar lebih sering mendapat peluang.(Chandra,
2011:21)
Banyak pakar manajemen dan bisnis
yang membeberkan berbagai jurus agar orang bisa menjadi pemilik bisnis atau
investor. Hal ini berarti secara implisit menunjukkan bahwa sebuah usaha atau
berwirausaha itu dapat dipelajari dan dapat dilatih.(Musrofi, 2008:178) Jadi, sudah
siapkah anda menjadi penghapus angka pengangguran? -RR
0 comment:
Post a Comment
katakan saja apaaa~