Pages

Ads 468x60px

Wednesday, November 16, 2011

still love, even though stopping to hope

November 16th 2011, 08.45 pm
true story (tapi ditambah-tambahin, dikurang-kurangin sama yg ada di khayalanku-_-)

limabelas menit menuju pukul sembilan malam. ditemani notebook kesayanganku, aku mulai merangkai kata-kata untuk postingan ini. mungkin agak aneh. aku memang tak pernah menulis. aku tak pernah mencurahkan kegalauanku secara panjang-lebar. tapi, inilah saatnya ketika hasrat-hasrat untuk menghempaskan segalanya mulai muncul di benakku. menghempaskan segala tentang dia.

tahukah kalian bagaimana perasaan cewe ketika seorang cowo menatapnya dengan dalam? aku tahu, kalian pasti juga tahu. sebagian besar dari kalian pasti pernah mengalami hal yang sama. hanya saja, orang yang membuat kita mengalaminya pasti berbeda (so pastilah-_-)
tak hanya itu, status cowo yang menatap kita juga belum tentu sama. beruntunglah kalian, cewe-cewe yang tatapannya dikhususkan untuk kalian, di mana cowo itu menatapmu sebagai orang yang ia sayangi. hanya kamu yang ia sayangi. h a n y a k a m u

berbeda denganku, gadis buruk rupa yang hanya bisa menunggu dan merelakan. cowo itu, lebih  sering aku samarkan dengan nama Delta (entah kenapa aku ingin menamainya Delta). aku sudah lama mengetahui keberadaannya, cukup mengetahui saja. saat itu kami memang tidak saling mengenal. bahkan saat itu aku juga tak merasakan ada sesuatu yang berbeda darinya. aku tahu, saat itu dia telah memiliki seorang kekasih, tapi itu tak menjadi masalah bagiku. karena, saat itu aku benar-benar tidak mengenalinya.
namun, segalanya berubah ketika aku dan Delta berada di dalam dunia yang sama. kini, aku mulai mengenalinya. ia pun mengenaliku. bedanya, aku mengenalinya sebagai sesosok yang begitu penuh canda dan menyebalkan (entah kenapa aku lebih suka orang yang sering jahil dan membuatku kesal padanya). sedangkan dia, sepertinya ia lebih menganggapku layaknya gadis biasa yang tak mampu berkutik ketika ia mulai bersikap egois. aku tahu ia lebih suka bersikap semaunya sendiri. aku menyadari bahwa aku pun juga begitu terhadap orang lain. aku ini orangnya keras kepala, aku tak pernah mau dianggap kalah oleh orang lain. tetapi, tidak terhadap Delta. mungkin kami memang sama-sama keras kepala. namun aku tak tahu mengapa aku cenderung lebih sering mengalah terhadapnya. aku tak terlalu memperdebatkan apa yang menjadi bahan-bahan keusilannya. aku tahu, keegoisannya tidak dimaksudkan secara sengaja agar aku mengalah padanya, agar aku bertekuk lutut padanya. memang aku saja yang terlalu bodoh untuk menghilangkan keras kepalaku ketika sedang bersamanya. ia tak salah. namun, ia juga tak benar, karena ia telah membuatku takluk padanya.
layaknya orang yang jatuh cinta diam-diam, membuatku selalu memperhatikan gerak-gerik Delta. seperti kata Raditya Dika,"Orang yang jatuh cinta diam-diam selalu bertingkah seperti seorang penguntit." aku selalu memperhatikan tingkahnya, sekecil apapun tingkah konyolnya..
kembali lagi ke permasalahan awal. aku tahu Delta itu (milik) siapa dan mengapa aku masih saja mengharapkannya. aku tahu bahwa dalam hal ini, aku lah yang sedang bertingkah konyol. sudah jelas bahwa Delta tak akan mewujudkan arti dari tatapannya itu. aku tahu dia tak akan pernah memilih membuang kekasihnya jauh-jauh hanya demi aku, gadis paling tolol sedunia. 
dan kini aku sedang berusaha meninggalkan tingkah konyol dan segala ketololanku. percayakah kalian bahwa cinta tak harus memiliki? aku? aku percaya. tak semua orang akhirnya hidup dengan orang yang mereka cintai 100%. dan sekarang, apa yang harus aku lakukan untuk memperbaiki tingkah nan bocah ku? 
aku percaya, jika aku berusaha melupakanmu, pasti hal itu hanya akan membuatku selalu terbayang-bayang olehmu. bahkan, dengan melupakanmu, justru akan membuatku semakin mendalami perasaan itu.
aku yakin, cara terbaik untuk melepaskanmu adalah dengan tetap menyayangimu. rasa sayang yang telah ada ini, tak perlu ditambahi dengan hal yang lebih manis, tapi juga jangan memahitkan rasa manis yang telah ada. biarkan segalanya berjalan dengan sendirinya.
keputusan terakhirku, I'll keep loving. namun, kali ini, aku tak akan menyertai rasa ini dengan harap. tiada lagi harap atas dia dan untuk dia. 
Stay here, and let it flow. 
"Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya kita butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian." - Raditya Dika





 aku yang merelakan
Nov 16th 2011, 9.57 pm

RRZA

0 comment:

Post a Comment

katakan saja apaaa~